"SAKHA!"
Naraya tak kuasa menahan tangisnya begitu kaca yang berada di samping Sakha pecah. Naraya semakin histeris saat kepala Sakha terhantam oleh sebuah tongkat baseball besi.
Mobil yang mereka kendarai langsung berhenti, Sakha menggunakan sisa-sisa kesadarannya untuk menginjak rem sehingga mereka tidak menabrak pohon maupun tiang.
Suasana benar-benar kacau. Suara tembakan mengudara membuat Naraya langsung menutup telinganya erat-erat. Motor-motor yang tadi mengejar mereka kini terjatuh dan berguling di tanah.
Tubuh Naraya bergetar hebat. Suara sirine yang memekakkan telinga tak henti-hentinya menggaung. Perempuan itu tidak tahu harus berbuat apa, dia bingung dan juga kalut di saat yang bersamaan.
"Naraya..."
Naraya terkesiap. Tubuhnya serasa kembali memijak tanah begitu suara rintihan Sakha menyapa gendang telinganya. "S-Sakha..." Naraya meraih tangan Sakha yang bergetar hebat.
"Kamu... nggak apa-apa?"