Tubuh Naraya menegang mendengar suara cempreng yang dipenuhi keangkuhan itu.
Jantung Naraya sudah lama tidak berdebar tidak keruan begini. Tubuhnya sudah lama tidak menegang begini. Napasnya tercekat, tubuhnya perlahan-lahan menoleh pada Sakha dengan matanya yang mulai berkaca-kaca.
Tidak, Naraya! Sadarlah! Wanita angkuh ini tiba-tiba hadir di depan pintunya, dengan sebuah kalimat ajaib yang bisa saja dusta!
Naraya menghirup udara di sekitarnya dengan rakus. "Ada bukti? Lagian kamu masih tunangannya kan? Saya istri sahnya. Sah di mata agama dan hukum." Naraya memuji dirinya sendiri di dalam hati. Bersyukur karena suara yang keluar tidak gemetar dan terdengar takut maupun kalut.
Mata si wanita angkuh terbelalak kaget. Giginya gemerlatuk marah. "Kurang ajar," desisnya membuat Naraya melotot kaget.
Wah, kasar juga si tamu tidak diundang ini.