"Sayang, kamu bisa jalannya?"
Sakura mengangguk, tapi terlihat jelas bahwa dia sama sekali kesulitan berjalan dengan perut yang sudah sangat-sangat membesar.
Sudah tujuh bulan berlalu semenjak pesta pernikahan terlaksanakan. Dan selama itu pula Sakura mulai merasakan perubahan yang luar biasa pada dirinya.
Pada mulanya, Sakura baik-baik saja. Dia tidak merasakan mual, atau bahkan pusing tidak seperti layaknya pada ibu hamil pada umumnya. Dan memasuki usia kandungan ke enam, Sakura tak begitu aktif membantu sang ibu mertua untuk bekerja. Dan untungnya, Puspita mengizinkan Sakura tidak membantu begitu banyak saat berada di butik.
"Aku bisa jalan kok." Sakura bersikukuh bahwa dia bisa berjalan meski kandungannya hanya tinggal tunggu hutangan hari untuk menuju tanggal lahir sang anak.
Genta mengembuskan napas pasrah melihat betapa keras kepalanya sang istri. "Kamu mau ke kamar mandi?"
"Iya, makanya jangan ikutin."