Perasaan lega. Naraya merasakannya setelah berbulan-bulan tinggal bersama Sakha untuk pertama kalinya. Mungkin karena rahasia-rahasia yang selama ini ia sembunyikan sudah terkuak, hingga tidak ada hal yang perlu Naraya sembunyikan lagi.
Perasaan bahagia juga turut serta hadir di dadanya. Perempuan itu sungguh merasakan dadanya meringan, padahal biasanya hanya selalu ada perasaan beban yang hadir di dalam dadanya.
"Aya?"
Naraya yang tengah duduk bersama Poppy di gazebo belakang rumah menoleh ketika Sakha datang dengan wajah mengantuk sembari mengucek sebelah mata. Naraya tersenyum menahan tawa, Sakha seperti anak kecil yang sedang mencari ibunya.
"Kamu kemana? Kok nggak ada di dalam?"
Naraya menyingkirkan Poppy dari paha, lalu menepuk paha yang tadi ditiduri Poppy untuk menjadi bantal Sakha yang hendak kembali berbaring.
"Aku bosan di dalam. Mau duduk di luar nyari angin."
