Nadia turun dari motor Fauzan begitu Fauzan mematikan mesin motornya. Ia kemudian melepas helmnya. Diikuti dengan Fauzan yang ikut turun dari motornya, dan menerima helm dari Nadia yang ia taruh di atas motornya, di samping helmnya.
"Kita terlambat," kata Nadia pada Fauzan. Fauzan kemudian melihat jam tangannya.
"Tidak apa-apa. Aku yakin, mereka tidak akan keberatan," kata Fauzan sembari tersenyum dan menepuk lembut kepala Nadia.
Nadia lalu hanya tersenyum dan mengangguk. Ia sangat bahagia merasakannya. Meskipun biasanya Fauzan juga masih sering menepuk kepalanya, tapi sejak dua puluh jam terakhir ini, rasanya berbeda.
Nadia merasa, perubahan Fauzan serasa sangat nyata. Fauzan kelihatan semakin perhatian dan menjaga Nadia dengan sepenuh hati. Bisa dikatakan bahwa Fauzan semakin menyayangi Nadia. Hanya Nadia yang bisa merasakannya.