"Kalau begitu, habiskan saja. Kamu benar untuk tidak makan di kos. Karena kalau pasta dibungkus, pasti tidak akan enak. Pastanya juga akan mengembang dan memang tidak akan berasa pasta lagi saat dimakan," kata Fauzan lagi. Ia mencoba sekuat tenaga untuk mencairkan suasana.
"Aku akan menunggumu menghabiskannya di sini sekarang," kata Fauzan lagi. Nadia yang mendengarnya tidak kembali mengambil sendok dan garpunya. Ia justru melipat kedua tangannya. Ia lalu melihat kembali ke arah Fauzan.
"Tidak." Sudah ketiga kalinya, saat Nadia menanggapi Fauzan, ia mengatakan tiga kata yang sama.
"Apa maksudmu tidak?" tanya Fauzan.
"Kalau kamu memang sesibuk itu, kamu bisa pergi lebih dulu. Aku memang ingin menghabiskan pasta di sini. Aku akan sendiri dan membayarnya nanti. Kamu bisa meninggalkanku," ujar Nadia dengan kalimat dingin.