"Apa kamu tadi sudah mengajari Erick dengan baik?" tanya Fauzan sembari menggulung pasta panjangnya yang sudah melingkar di ujung garpunya.
"Sudah," jawab Nadia sembari tersenyum pada Fauzan.
"Bagaimana tadi? Apa berjalan dengan lancar?" tanya Fauzan lagi.
"Ya. Bisa dikatakan begitu," jawab Nadia singkat.
"Apa, kalian hanya sedang membicarakan soal pekerjaan? Soal laporan yang akan dikirim ke manajer saja?" tanya Fauzan lagi. Nadia melihat ke arah Fauzan langsung.
"Apa maksudmu mengatakan hal itu? Apa kamu mulai tidak percaya lagi denganku?" tanya Nadia dengan nada serius. Ia tidak sadar jika sudah mengkerutkan keningnya.
"Ah, bukan begitu..." Fauzan menggerak-gerakkan telapak tangannya di depan Nadia. "Jangan salah paham. Aku sama sekali tidak cemburu. Aku, sangat percaya padaku. Maksudku..."
Drrrt...Drrrt...Drrrt...