"Nadia?" kata Sherly mengulangi satu nama yang diberikan oleh Erick.
Sherly mendadak berpikir sangat keras. Ia juga memikirkan semua kemungkinan yang bisa terjadi. Bisa saja yang dimaksud bukan Nadia yang sama. Meskipun sebenarnya, semua petunjuk mengarah pada Erick.
Yang dibicarakan Erick pada Sherly tadi, Nadia adalah perempuan yang disukainya. Sedangkan, perempuan yang disukainya adalah pacar temannya yang merupakan satu kampusnya. Dan Erick alumni sarjana ekonomi di tempat Fauzan kuliah. Memang, jangan-jangan benar Nadia yang dimaksud adalah Nadia pacar Fauzan.
"Ya. Nadia." Erick mengulangi jawaban yang diberikannya pada Sherly di awalnya. "Lagi pula, meskipun aku ceritakan juga kamu tidak akan kenal," kata Erick lagi.
Erick sedikit malu mengatakannya. Tapi, karena ia ingin mencairkan suasana, maka ia memang harus berkorban. Erick kemudian melihat ke arah lain. Tepat saat itu, ia melihat pasangan Fauzan dan Nadia yang baru datang memasuki ruangan reuni.