Fauzan dan Erick masih saling bertatap mata. Saat ini, Fauzan sama sekali tidak memikirkan soal Erick. Dari tadi, kepalanya hanya terus saja memikirkan Nadia. Tapi, kenapa tiba-tiba saja Erick muncul di depannya?
Seperti yang sudah-sudah, Erick terus berjalan melewati Fauzan. Berusaha untuk menghindar dan melengos begitu saja. Enggan tersenyum, apalagi menyapa. Fauzan memperhatikannya, dan bisa menebak apa yang akan dilakukan Erick.
"Rick?" panggil Fauzan pada Erick.
Erick otomatis menoleh ke arah Fauzan. Saat Erick menoleh, Fauzan bisa melihat wajah Erick yang nampaknya tidak mempedulikannya.
"Kau sudah pulang duluan?" tanya Fauzan lagi.
"Untuk apa kau menyapaku?" balas Erick dengan nada congkak.
Fauzan menarik nafasnya perlahan. Ia tahu jika akhirnya akan jadi begini. Ia lalu hanya mengalihkan pandangannya dari Erick.
"Maaf, sudah mengganggu," kata Fauzan yang kembali memberikan nada dengan dinginnya pada Erick.