"Sebenarnya, ide untuk mengantar pizza itu bukan dariku," kata Dicky pada Mika.
Mika menoleh ke arah Dicky. Ia merasa heran dengan ungkapan Dicky tersebut. Mika mengernyit wajahnya mendengar kalimat Dicky itu.
"Apa?"
"Tadi, aku memang berniat ke kosanmu untuk bertemu denganmu. Tapi, begitu aku sampai di depan kos, aku melihat ada pengantar pizza yang membacakan pesanannya atas namamu," jelas Dicky. Membuat Mika terdiam mendengarnya dengan penasaran.
"Lalu Fauzan dengan segera mengatakan jika agar aku yang mengantarkan pizza-nya, dengan alasan supaya kamu terkejut," tambah Dicky lagi. "Jadi, maafkan aku yang bahkan tidak bisa memikirkan hal yang bisa membuatmu terkesan seperti itu," kata Dicky dengan raut wajah yang menyesal. Mika masih hanya terdiam mendengarkannya.
"Tapi, aku memang bersungguh-sungguh untuk datang ke kosmu untuk menemuimu," kata Dicky lagi. Ia kemudian menoleh ke arah Mika dengan memasang waja serius kembali.