"Dari pada kau berbicara dengannya melalui telpon, lebih baik kau langsung menemuinya."
"Tapi, bukankah dia sedang marah padaku?"
"Bukan berarti juga kau tidak menghubunginya sama sekali kan? Aku heran denganmu. Apa kau akan diam saja? Apa kau ingin putus?"
"Diamlah! Kau tahu hatiku. Jadi, apa idemu?"
"Kita berdua pergi ke kos Mika sekarang. Katakanlah padanya sesuatu."
Dicky nampak mendengarkan apa yang dikatakan oleh Fauzan padanya. Ia sangat jeli dan nampak berusaha untuk memahami itu semua. Jadi, memang seperti ini antara dia dan Fauzan. Perbedaannya juga sangat kentara.
Fauzan banyak membantunya. Dicky mendengarkan semua kalimat Fauzan dengan saksama. Bagi Dicky, itu memang ide yang bagus. Setelah ini, Dicky berjanji kalau dia akan lebih baik lagi untuk menjalin hubungan dengan pacarnya. Mika.
"Turunlah!" kata Fauzan pada Dicky.