Nadia keluar dari tempat kerjanya. Saat ia baru saja melangkahkan kakinya, ia sudah bisa melihat Fauzan berdiri menunggunya. Di sana, Fauzan berdiri di samping motornya.
Nadia melihat ke arah Fauzan yang juga sedang memandangnya. Keduanya saling tatap. Kemudian, Nadia melambaikan tangannya ke arah Fauzan sebentar. Fauzan juga membalasnya dengan lambaian.
Nadia lalu berjalan ke arah Fauzan. Fauzan juga melangkah satu kaki untuk mendekati Nadia. Entah kenapa hari ini, rasanya mereka berdua saling merindu.
"Sejak kapan kamu datang? Kenapa kamu tidak menghubungiku?" tanya Nadia. "Apa kamu sudah menungguku lama?" lanjut pertanyaan Nadia lagi.
"Tidak juga. Aku baru di sini sekitar sepuluh menit yang lalu.
"Sudah selama itu? Tapi, kenapa kamu tidak mengirimiku pesan?" tanya Nadia.
"Tidak apa-apa. Lagi pula, kamu kan juga tidak lembur?"
"Tapi, kalau seandainya aku lembur bagaimana?"
"Aku akan pergi untuk menunggumu di suatu tempat," jawab Fauzan dengan santai.