Nadia berjalan dengan perlahan dan hati-hati. Fauzan ada di belakangnya untuk menuntunnya. Memegangi pundak Nadia, agar Nadia bisa berjalan terus ke depan.
Saat ini, Nadia tidak bisa melihat ke arah depan. Karena kedua matanya sudah ditutup. Fauzan yang menyuruhnya melakukan itu.
Tentu saja, karena Fauzan mengajaknya ke taman bunga rencana mereka dua hari yang lalu. Taman bunga itu, adalah tempat yang menurut Fauzan paling cocok untuk dijadikan tempat yang paling romantis untuk mereka berdua. Fauzan akan menangani kegagalan sebelumnya menjadi berhasil dengan baik.
"Sampai kapan ini, aku sangat penasaran," kata Nadia dengan kedua tangannya yang terlihat meraba ke depan.
Nadia hanya bisa memejamkan kedua matanya. Ia sama sekali tidak mengintip. Hari ini, pukul tujuh malam. Suasana tentu sudah gelap.