Sherly terjingkat kaget ketika mendengar pintu kosnya digedor dengan sangat keras. Ia bahkan tadinya yang sedang memegangi ponselnya, sampai hampir terjatuh begitu saja. Sherly memegangi dadanya yang masih berdebar keras tida terkontrol itu.
Suara ketika pintu kosnya benar-benar sangat berbeda dari sebelumnya. Ia terkejut, dan juga sangat tidak tenang. Sherly masih diam dan merasa takut dengan sikap ragu-ragu.
Tapi, jika diperhatikan suara ketukan pintu kosnya itu semakin lama semakin kencang saja. Membuat Sherly merasa bingung dan tidak tahu harus berbuat apa? Ia hanya bisa terdiam dan menunggu hingga ketika pintu kosnya berhenti.
"Aku tahu kamu ada di dalam! Keluarlah!"
Suara seorang laki-laki yang terdengar sangat marah dari arah luar pintu kos Sherly. Sherly masih ragu-ragu dan justru semakin takut dengan hal itu. Ia hanya bisa meringsuk di dalam kamar di atas ranjangnya. Sherly menelan ludahnya dan tidak berani meskipun hanya mengintipnya saja.