Nadia berjalan menjauh dari Erick. Ia nampak ragu-ragu dan terlihat cemas. Takut jika saja Fauzan tidak bisa mengerti dirinya. Takut jika nanti Fauzan salah paham kalau tahu. Semoga Erick tidak bersuara sama sekali.
Nadia melihat ke arah Erick sekali lagi. Dilihatnya, Erick yang tadinya fokus melihat komputernya, melihat ke arah Nadia sebentar. Kemudian, Erick nampak melempar senyum kembali. Lalu, Nadia nhanya kembali berbalik dari Erick lagi.
Ia melihat layar ponselnya. Mengusap kursor warna hijau, kemudian Nadia menempelkan ponselnya ke telinganya. Ragu-ragu apa mungkin Fauzan sudah di sini.
"Halo? Zan, aku masih di kantor. Apa kamu sudah datang ke sini?" tanya Nadia yang langsung bertanya tanpa basa basi.
"Nadia? Maaf ya. Aku ada urusan mendadak. Sepertinya, aku akan menjemputmu jam lima. Apa kamu tidak apa-apa?" tanya Fauzan lagi pada Nadia.