Nadia membuka pintu kosnya. Saat ia membuka pintu kos, ia melihat ke arah luar. Di sana ada Fauzan yang sedang berdiri menunggunya. Fauzan berdiri di samping motornya yang sudah terparkir di depan kos bersama.
Nadia melihat Fauzan di sana. Kemudian, Fauzan tersenyum ke arahnya dengan melambaikan tangannya. Lalu, Nadia juga tersenyum. Tapi, ia menahan senyumannya dan sedikit menundukkan pandangannya.
Nadia lalu kembali mengangkat kepalanya. Ia langsung Menganti ekspresinya dsman wajah datar. Ia berjalan ke arah Fauzan. Fauzan masih menunggunya sampai Nadia sampai di depannya.
Fauzan merasa ada yang aneh pada Nadia. Di sana, Nadia sedang tidak tersenyum. Wajahnya nampak datar. Membuat Fauzan bertanya-tanya.
"Nadia? Apa kamu sakit?" tanya Fauzan begitu saja.
"Tidak," jawab Nadia masih dsngan ekspresi datarnya.