Sherly baru saja turun dari motornya. Ia berangkat ke kantor tempat ia bekerja agak siang hari ini. Saat ia sudah ada di parkiran, ia melihat motor Fauzan sudah terparkir di salah satu deretan motor yang lain. Sherly merasa ada yang tidak enak di dalam hatinya.
"Jadi, Fauzan itu bukan pacarmu ya?"
Sherly teringat akan pertanyaan temannya kemarin sore waktu ada di parkiran ini. Memang jelas saja Sherly tidak bisa menjawab apapun. Ia hanya fokus pada Fauzan dan Nadia yang pergi meninggalkan mereka.
Saat itu, Fauzan justru seolah ingin menjatuhkan Sherly dan sama sekali tidak membela Sherly sama sekali. Fauzan malah keluar dengan Nadia meninggalkannya begitu saja. Membuat Sherly merasa sangat kesal dan marah
Baginya saat ini, Fauzan benar-benar sudah berubah. Fauzan tidak lagi peduli padanya. Tidak lagi bisa mengerti dia. Hanya karena satu orang. Nadia. Nadia sudah merebut Fauzan darinya.