Fauzan dan Nadia duduk berdua di bangku panjang yang mengarah ke tepi air terjun. Di sana, mereka melihat-lihat sekitar. Di sana, mereka berdua juga menikmati suasana malam yang dingin tapi sejuk.
"Sherly sendiri yang bilang kalau dia itu memang pacarmu."
Fauzan tiba-tiba teringat kejadian di kantornya tadi. Soal omongan temannya tadi. Fauzan menundukkan kepalanya dengan pandangan murungnnya. Ia berpikir sejenak. Ia kemudian melihat ke arah Nadia.
Di samping Nadia, ia memperhatikan Nadia yang melihat air terjun itu dengan damai. Fauzan juga bisa melihat wajah Nadia yang nampak nyaman. Fauzan merasa sedikit khawatir jika melihat ke arah Nadia itu.
Fauzan lalu mengambil tangan Nadia yang berada di pangkuan Nadia. Ia lalu membawanya ke arah depannya. Nadia hanya melihat Fauzan yang memegang tangannya.
"Nadia?" panggil Fauzan lembut pada Nadia. Nadia melihat ke arah Fauzan.
"Hm?" tanggap Nadia.
"Aku, ingin membicarakan sesuatu padamu," kata Fauzan lagi.