"Nadia ya? Kamu juga datang ke sini?" tanya Sherly yang tersenyum ke arahnya. Nadia masih terdiam sesaat. Terdapat jeda waktu sekian detik sampai ia akan menjawabnya. Nadia kemudian melihat ke arah Sherly. Ia juga membalasnya dengan Tere lebar.
"Ya," jawab Nadia dengan senyuman lepasnya.
Melihat jawaban dan ekspresi Nadia itu, tentu saja membuat Fauzan dan Mika sangat terkejut. Sangat berbeda dengan apa yang dipikirkan Fauzan dan Mika sebelumnya. Fauzan dan Mika tentu saja mengira kalau Nadia akan marah meledak-ledak. Tapi, ternyata mereka slah besar.
"Aku kebetulan datang ke sini dengan temanmu. Mika. Kamu, ke sini dengan Fauzan ya?" kata Nadia lagi.
Nadia mendadak melihat ke arah Fauzan. Fauzan menelan salivanya. Mendadak, ia merasa bibirnya menjadi kering. Ia sama sekali tidak tahu apa yang sedang terjadi saat ini. Masih merasa cemas dan takut jika saja Nadia bisa marah.