"Nadia?" panggil Fauzan pada Nadia. Nadia segera memutar kepalanya. Menoleh ke samping pada Fauzan.
"Hm?" jawab Nadia refleks.
"Kenapa kamu diam saja?" tanya Fauzan.
Nadia melihat Fauzan yang tersenyum ke arahnya. Kemudian, Nadia juga memiringkan kepalanya sedikit ke arah sebelah Fauzan. Di mana tempat Sherly duduk. Sherly juga sedang memperhatikannya.
"Nadia?" panggil Fauzan untuk kedua kalinya.
"E....ti...tidak apa-apa," jawab Nadia yang terbata.
"Zan!" Tangan Sherly memegang lengan Fauzan.
Sherly juga memanggil Fauzan. Sehingga Fauzan mengalihkan pandangannya kembali dari Nadia dan melihat ke arah Sherly.
"Kamu melamar sebagai apa di sini?" tanya Sherly pada Fauzan.
"Konsultan. Tentu saja, sesuai jurusan, Sher. Memangnya apa lagi yang tersedia?" ungkap Fauzan.
"Ya, tentu saja. Aku juga sama. Lagipula, saat itu aku melamar ke universitasmu, tapi tidak keterima. Mau bagaimana lagi? Aku menginginkan jurusan yang sama dengan universitas yang berbeda," kata Sherly.