Jam alarm membuat suara yang gaduh. Nadia membuka kedua matanya, dengan menyipitkan matanya, begitu mendengar suara alarm dari ponselnya yang diletakkan di sebelahnya. Dengan meraba-raba ranjang di sebelahnya, Nadia berusaha mencari ponselnya untuk mematikan alarm yang berdering.
Begitu sudah dapat ponsel di tangannya, Nadia yang masih menyipit itu mematikan alarmnya. Dilihatnya sudah pukul lima pagi.
Biasanya, setiap kali bangun, Nadia sudah bisa segera membuka kedua matanya dengan segar. Tapi, kali ini berbeda. Ia merasa berat di kedua matanya. Kepalanya juga pusing.
Ketika itu, Nadia teringat kejadian tadi malam. Tentu saja, setelah mendapat panggilan dari Fauzan itu, dia tidak bisa tidur. Bahkan, ia juga tidak bisa berkonsentrasi untuk menulis novel yang ia ingin tulis. Padahal, awalnya ia bisa menulis karena mendapat ide.