Akhirnya selesai juga. Nadia selesai membereskan semua barang-barangnya yang ada di kamarnya. Ada satu buah kardus dan tas ransel, juga ada tas tenteng. Nadia akan pulang dengan menggunakan travel yang ia pesan.
Nadia Manarik nafasnya perlahan, kemudian menghembuskannya. Ia menegakkan badannya. Semua persiapan sudah selesai.
Nadia kemudian melihat jam dinding yang ada di dalam kamarnya. Sudah setengah setengah lima sore. Besok pagi, dia akan dijemput travel yang dipesannya. Nadia rindu dengan kampung halamannya. Tapi, dia juga merasa sedikit berat untuk meninggalkan kos dan suasana sekitar kampusnya. Tentu saja, dengan alasan bahwa separuh hatinya sudah ia letakkan di sini. Tepatnya dibawa oleh Fauzan.
"Nad?!" panggil Mika pada Nadia. Nadia segera menoleh ke arah Mika. Mika baru setengah berlari ke arah kamarnya. Ia sepertinya sedikit terengah saat berlari tadi.
"Ada apa?" tanya Nadia pada Mika.
"Di luar, ada Fauzan," ujar Mika dengan menunjuk ke arah luar.