Nadia sekali lagi melihat bayangan dirinya di depan cermin. Saat itu, ia melihat bahwa dirinya sudah jauh lebih baik dari sebelumnya. Setelah ia rasa sudah bersiap, Nadia merasa yakin kali ini.
Tadi, ketika bersiap, ia benar-benar sangat cepat sekali. Secepat mungkin ia ingin bertemu dengan Fauzan. Juga agar Fauzan tidak menunggunya telalu lama.
Setelah dirasa siap, Nadia melihat ponselnya lagi. Sama sekali tidak ada pesan atau panggilan masuk. Nadia kemudian berjalan ke arah ke dela kamarnya. Ia lalu nelongokkan kepalanya ke arah luar jendela. Melihat, apakah Fauzan masih menunggunya.
Di luar kosnya, ia masih melihat ada motor Fauzan yang masih sama dengan posisi sebelumnya. Fauzan juga masih menunggu Nadia di tempat yang sama. Melihat seperti itu, hati Nadia merasa terharu.