"Ada apa, Mik?" tanya Nadia. Ia melongokkan kepalanya di antara celah pintu kamarnya yang terbuka.
Mika yang masih setengah ternganga itu, masih mengerjap pelan. Ia hanya memperhatikan Nadia dari atas sampai bawah. Benar-benar melihat Nadia dengan tampilan yang sangat berbeda.
"Kamu kenapa, Nad? Kenapa terlihat buruk begini?"
"Kamu yang menggangguku. Pagi-pagi sudah mengetuk pintu seperti sedang ada kebakaran saja?!" tanya Nadia dengan sedikit kesal.
"Pagi?!" ulang Mika dengan herannya. "Lihat sudah jam berapa ini! Ini sudah sangat siang bagimu, Nad! Apa jam di kamarmu mati?" tanya Mika lagi dengan masih herannya.
"Eem... iya...iya. Aku tahu," gumam Nadia yang masih merasa sangat malas.
Mika masih mengamati Nadia dengan kebingungan. Mika mengingat apa yang sudah terjadi pada Nadia kemarin. Saat sudah ingat, Mika berpikir memang Nadia kemarin sore sedang bertengkar dengan Fauzan.