Nadia masih memperhatikan Mika yang sepertinya terlihat berpura-pura baik-baik saja itu. Ia lalu menatap Mika dengan tanda tanya besar di wajahnya. Sedangkan, Fauzan menaruh kardus air mineral itu di dekat pintu masuk yang ada di dalam.
"Mik?" Nadia balik menyapa. Ia berjalan mendekat ke arah Mika dan terus mengamati mata Mika yang berwarna merah itu.
"Kamu kenapa? Apa kamu baru saja menangis?" tanya Nadia yang sudah ada di dekat Mika. Fauzan yang baru saja menurunkan kardus, hanya berdiri melihat mereka dari arah jauh.
"Tidak," jawab Mika cepat.
Mika juga segera merubah ekspresi wajahnya menjadi senang. Seolah-olah tidak terjadi hal buruk padanya. Karena Mika segera merubah ekspresi wajahnya itu, justru membuat Nadia bertanya-tanya. Nadia hanya merasa aneh.
"Aku tidak apa-apa. Aku tadi menunggu kalian dagang. Juga, menghubungi dosenku," kata Mika lagi.
"Tapi, mata kamu benar-benar merah dan sedikit sembab. Kamu pasti baru saja menangis," kata Nadia lagi.