Nadia keluar dari ruang dosen pembimbingnya. Dosen perempuan yang bernama Bu Irwin. Sesuai janjinya, Nadia segera berusaha dengan keras menyelesaikan skripsinya.
Setelah revisi proposal awal pertama kali itu, ia merasa tidak lagi main mengerjakan skripsinya. Karena ia merasa tidak tertarik di sana.
Tapi, berhubung dia masih memiliki tanggung jawab untuk lulus, ia masih harus menuntaskannya. Tentu saja, pemikiran seperti ini adalah pemikiran yang Nadia dapat dari hasil pembicaraannya dengan Fauzan dan Agra.
Fauzan dan Agra sama-sama memberikan sebuah solusi yang sama. Untuk bisa meninggalkan impian di dalam kampus, kita musti harus menemukan impian baru. Karena sebenarnya waktunya di kampus sangat terbatas.
Kata lainnya adalah, Nadia memang harus keluar dari zona nyamannya. Ia tidak bisa terus menerus berada di sana dan tidak bisa melakukan apapun juga. Nadia memang harus segera menyelesaikan skripsinya secepatnya.