Nadia bergeming di tempat yang sama. Masih dengan posisi yang sama. Duduk di bangku yang terbuat dari batako yang ada di pinggiran lapangan basket. Tentu saja, masih dengan orang yang sama pula.
Mereka menikmati hasil obrolan dengan santai. Obrolan serius dengan sikap santai. Saling sharing dan mengungkapkan impian masing-masing.
Agra selesai menasihati Nadia soal skripsi yang harus ia tuntaskan. Sedangkan, Nadia juga bisa menerimanya dengan baik. Ditambah lagi, bagi Nadia ia sudah bisa menemukan pengganti Agra untuknya.
Nadia lalu melihat ke arah Agra lagi. Agra sudah nampak lega bisa menasihati Nadia soal skripsi Nadia itu. Ada suatu hal yang tiba-tiba ingin Nadia katakan pada Agra.
"Ngomong-ngomong, selamat, ya. Akhirnya kamu segera ujian skripsi juga," ujar Nadia pada Agra.
"Terima kasih," jawab Agra. "Kamu juga, harus bisa segera menyusulku, tambah Agra lagi.