"Jadi, pak Gunawan dan ayahmu sudah saling kenal?!" tanya Nadia yang terkejut bukan main. Fauzan hanya menganggukkan kepalanya pelan. Ia tersenyum mendengar ungkapak Nadia.
"Aku benar-benar tidak bisa menyangkanya," kata Fauzan.
"Ternyata, dunia ini sangat sempit sekali, ya?" ujar Nadia lagi.
Fauzan menoleh ke arah Nadia. Ia lalu melihat Nadia yang menyedekapkan kedua tangannya dan sedang berpikir dengan memieingkan kepalanya. Fauzan memperhatikannya dengan tersenyum geli.
"Memangnya apa yang membuatmu sangat mengganggu?" tanya Fauzan pada Nadia.
"Aku benar-benar tidak habis pikir jika semua ini berjalan saling berhubungan," kata Nadia. "Lihatlah. Aku tidak sengaja menyelamatkan Syifa, putri pak Gunawan. Dosenku. Dan ternyata beliau adalah seorang juri di turnamen judomu. Dan ternyata juga, beliau adalah sahabat lama ayahmu. Apa semua ini bisa dinamakan dengan takdir?" tanya Nadia masih berpikir sendiri.