Nadia membuka pintu kosnya. Saat pintunya sudah dibuka, ia melihat Agra sudah menunggu di depan kosnya. Nadia tersenyum ke arahnya. Sama yang dilakukan Agra padanya, Agra juga membalas senyumannya.
Nadia keluar dari kosnya, dan menutup kembali pintu kosnya dari luar. Kemudian, ia berjalan mendekat ke arah kosnya. Lalu, ia duduk berbarengan dengan Agra yang juga ikut duduk di bangku di depan kos Nadia.
"Apa aku mengganggumu?" tanya Agra pada Nadia.
"Tentu saja tidak," jawab Nadia dengan nada sangat lemasnya.
Beberapa hari sudah berlalu. Saat itu, Nadia ingat beberapa hari yang sudah mundur itu, adalah saat ia terakhir kali keluar dengan Agra ke rumah sakit, untuk memeriksakan wajahnya yang membiru karena lebam akibat ulah Doni.
Saat ini, luka di pipinya sudah jauh lebih baik. Bahkan bisa dibilang sudah sembuh. Tapi sayangnya, luka di dalam hatinya semakin melebar saja. Setelah dari rumah sakit itu juga, Nadia baru pertama kali ini bertemu dengan Agra.