"Apa? Apa katamu? Apa yang sedang kamu katakan tadi?" tanya Fauzan. Ia bertanya dengan kalimat yang bermakna sama, tapi berbeda dalam mengucapkannya.
"Maafkan aku," ujar Sherly lagi sambil menundukkan kepalanya. "Kamu memang benar," lanjutnya.
"Apa kamu berusaha membuatku untuk bersimpati? Atau, ini hanya akal licik yang akan kamu lakukan padaku seperti sebelumnya?" tanya Fauzan lagi dengan nada dingin.
"Aku bisa memahamiku bersikap seperti itu padaku. Aku, memang pantas dikatakan seperti itu. Sekali lagi maafkan aku," kata Sherly lagi.
"Apa maumu?" tanya Fauzan.
"Ya. Kamu memang benar. Mungkin aku memang harus mengundurkan diri dan tidak menemuimu lagi," kata Sheryl. "Tapi, jika dipikir-pikir itu adalah sikap tidak bertanggung jawab. Jadi, aku memilih untuk meminta maaf, meskipun kamu tidak percaya," kata Sherly lagi.