Fauzan menghentikan motornya begitu sudah sampai di depan tempat kerja Nadia. Nadia lalu turun dari motor Fauzan. Kemudian, ia melepaskan helmnya.
"Aku akan menjemputmu seperti biasanya ya. Aku pergi," kata Fauzan begitu Nadia baru saja melepas helmnya.
"A...!" kata Nadia mencegah Fauzan pergi. "Apa kamu akan pergi begitu saja?" tanya Nadia lagi.
"Tentu saja. Memangnya kenapa?" tanya Fauzan dengan ekspresi datar.
Nadia mengalihkan pandangannya dari Fauzan sebentar. Ia menghela nafasnya pelan. Masih merasa aneh dengan sikap dan tingkah Fauzan itu.
Dari tadi, Fauzan hanya diam dan bersikap sangat biasa. Tidak terlihat tersenyum atau senang saat menjemput Nadia. Saat di perjalanan pun, Fauzan hanya terus diam membonceng Nadia.
Jika biasanya Fauzan mengajak mengobrol dan terus bertanya sesuatu, kali ini sangat berbeda. Fauzan benar-benar hanya diam. Bahkan, bisa dibilang dia berlaku dingin.