Nadia bergeming sesaat. Ia mengerjapkan kedua matanya perlahan dengan nampak tercengang. Dengan masih melihat ke arah Fauzan yang sedang menatapnya dengan tersenyum-senyum.
"Apa, maksudmu mengatakan begitu padaku?" tanya Nadia dengan ragu-ragu. Fauzan kembali hanya tersenyum.
"Akuilah dulu, kamu sangat menyukaiku bukan?" tanya Fauzan. Nadia tetap tidak menjawabnya. Dia tetap bergeming terdiam dan berpikir. Nadia juga mengernyirkan dahinya.
"Lihat ini." Fauzan mengangkat tangannya.
Menunjukkan layar ponselnya pada Nadia. Seolah memang sedang sengaja memperlihatkannya pada Nadia. Membuat Nadia sedikit terkejut.
Sedangkan Nadia, yang berdiri di depan Fauzan, hanya bisa diam dan melihat layar ponsel Fauzan yang ditunjukkan di depannya. Iaelihat ada panggilan gak terjawab darinya. Terhitung sampai lima belas kali.