Nadia berdiri di depan gedung tempat ia kerja. Ia dari tadi berusaha untuk menghubungi seseorang untuk menjemputnya. Tentu saja itu adalah Fauzan.
Tapi hal yang sama terulang. Entah sengaja atau tidak sengaja. Fauzan tidak mengangkat panggilannya. Membuat Nadia merasa resah dan bingung.
Tadi pagi, sebenarnya Nadia bertingkat atau tidak dengan Fauzan? Tadi, rasanya memang Fauzan bilang pada Erick untuk menjemput Nadia. Tadi, kenyataannya sampai sekarang, dia tidak menjemput Nadia.
Nadia melihat layar ponselnya. Dia mengusapnya beberapa kali. Mencoba mencari nama Fauzan. Berusaha untuk menghubungi Fauzan. Masalahnya, Nadia tidak tahu sore ini Fauzan akan menjemputnya atau tidak?
Ketika sudah ketemu nama Fauzan, Nadia menggeser kursor warna hijau. Setelah itu, ia menempelkan ponsel ke telinganya. Menunggu sampai panggilannya tersambung.