Nadia berdiri di depan perusahaan tempat ia bekerja. Ia melihat jam tangannya. Kali ini, mungkin sudah yang ke lima kalinya. Setiap keda beberapa menit, Nadia melihat jam tangannya.
Dia tidak sadar jika dia sudah menunggu berdiri di sana sejak tiga puluh menit yang lalu. Di sana, ia baru saja keluar karena jam kantornya sudah habis. Nadia baru selesai kerja. Dan sekarang, ia sedang menunggu jemputan dari Fauzan.
Nadia mengambil ponselnya kembali. Ia membaca pesan dari Fauzan yang dirikim, tepat tiga puluh menit dari sekarang. Di sana, Fauzan mengiriminya pesan bahwa ia sudah berangkat.
Jika Nadia kembali membaca pesan dari Fauzan, terasa aneh baginya. Jika pesan dari Fauzan sekitar tiga puluh menit yang lalu, jadi seharusnya Fauzan juga sudah sampai di sini sejak sejak dua puluh menit yang lalu, bukan? Karena jarak kantornya dan kantor Fauzan hanya berselang sekitar sepuluh menit saja jika menggunakan motor.