Saat Sherly berjalan keluar dari ruang makan, ia melihat Fauzan yang juga berjalan sudah menjauh darinya. Fauzan berjalan dengan meletakkan kedua tangannya ke dalam saku celananya. Fauzn bahkan sama sekali tidak menoleh ke belakang.
Fauzan masih terus berjalan lurus. Kemudian Sherly hanya bisa melihatnya dari arah belakang. Ia tidak bisa memanggil atau mencegah Fauzan yang sedang menjauh darinya. Semakin menjauh dan menjauh selamanya.
"Wah, kalau aku pasti malu. Berbohong dan menyebarkan berita jika orang yang dekat menjadi pacar."
Lamat-lamat Sherly bisa mendengar suara dari dalam ruang makan yang baru saja ia keluar dari sana. Entah kenapa rasanya kalimat itu, sedang berhubungan dengannya. Meskipun Sherly tidak begitu yakin.
"Tentu saja aku malu. Bagaimana mungkin mengaku-ngaku seperti itu. Seperti penyebar gosip saja."