Mika masih tercekat mendengar pertanyaan Nadia itu. Dia akui memang tadi dirinya keceplosan. Dan saat ini, Nadia masih melihat ke arahnya dengan sorotan mata yang tajam. Sedangkan Mika, hanya bisa mengerjap-kerjapkan kedua matanya.
"Aku..." Mika menghentikan sendiri kalimatnya begitu Nadia bertanya padanya. Rasanya, suaranya sangat susah sekali keluar dari tenggorokannya. Ia hanya masih tercekat dan tersedak sendiri.
"Apa?! Aku apa?!" Nadia yang tidak sabar.
"Aku rasa, judo menarik!" kata Mika yang mengganti ekspresi bingungnya menjadi senang. Nadia menyipitkan kedua matanya melihat ke arah Mika.
"Sudahlah, Mik. Sekarang, kebohonganmu itu, tidak akan bisa membuatku percaya padamu," kata Nadia. Mika masih diam dan tidak bisa menjawabnya. Mika perlahan ingin mengacuhkan Nadia dan mengalihkan pandangannya dari Nadia.