Fiona menghela napas lega. Setidaknya dia tidak begitu merasa bersalah dengan atas apa yang terjadi pada Wandi. Karena ini murni bukan kesalahannya.
"Gue sebagai sahabat, teman, musuh dan saksi hidup lo cuman bisa ngasih saran, kalau lo udah memutuskan sama Denis, lo jangan oleng lagi ke Yos atau cowok lain. Kasihan Denis. Jangan sampai kayak gue. Udah klik sama Fandy, eh, mama malah nggak setuju."
Tepat saat Fiona dan Fania ingin beranjak dari sana tiba-tiba saja ponsel Fania berdering. Saat Fania baru saja ingin menjawab panggilan telepon tersebut, tiba-tiba saja panggilan itu berhenti sendiri. Fania mulai memeriksa gawai miliknya, ada 5 panggilan tidak terjawab. Dan sebuah pesan dari manajernya.
Manager Jonathan:
Saya sedang ada di ruangan Denis. Jika kamu sedang bersama Fiona, tolong bawa dia bersama saya. Karena saya harus bicara dengan dia secara langsung.
"Siapa, Fan?" tanya Fiona yang masih menunggu Fania membaca pesan pada gawai ponselnya itu.