"Halo? Tuan? Oh, saya minta maaf, tapi bukankah ini ponsel milik Tuan Denis?"
"Ya ini milik Dennis, tapi saya... Ah, saya temannya, kami sedang ada acara keluarga," ujar Fiona berdalih.
"Maaf, Nona, boleh tolong serahkan ponsel ini kepada Wandi? Karena ada hal serius yang ingin saya bicarakan padanya."
"Oh, tolong tunggu sebentar." Fiona lalu berjalan menuju Fandi yang sudah siap dengan makanannya. Begitu pula dengan makanan Fiona.
"Hai, kok lama?"
"Tadi aku mau ngasih ponsel kamu," ujarnya menyodorkan ponsel itu.
Denis lalu terkejut saat melihat panggilan itu masih tersambung dengan nomor baru. Setelah itu, Denis memutuskan untuk mematikan ponsel.
"Kenapa? Kenapa nggak dijawab aja."
"Sekarang bukan jam kerja, jadi gue... ya mau makan dulu, masa mau makan aja nggak boleh?"
"Tapi kayaknya penting loh."
Melihat dari ekspresi Fiona, Denis yakin bahwa gadis itu sedang sibuk berbicara dengan pikirannya sendiri. Fiona akan menjadi salah paham lagi.
