"Gue benci sama Fiona dan gue mau Wandi tahu kalau gue selalu ada untuknya, bukan Fiona! Oh, asal lo tau, gue masih sayang sama Wandi dan gue ngerasa Wandi belum berhak ngedapetin yang lebih dari sekedar Fiona."
"Lo tuh nggak ada apa-apanya kalau dibandingin sama Fiona!" bisik Denis dengan tatapan tajam.
"Apa lo udah puas marah-marah sekarang? Kalau lo ngerasa udah cukup─"
"Denis, ini nggak kayak apa yang lo selalu bilang─"
"Stop, Michelle!" Denis mulai geram.
"Gue nggak pernah lakuin ini karena uang, tapi emang karena... Gue perlu lakuin ini cuman sama lo."
"Karena cuman lo yang bersikap temperamental kayak gini!"
"Ya udah, kalau gitu, sekarang kasih tau gue apa yang gue nggak punya, tapi Fiona punya? Gue nggak yakin itu sesuatu yang berharga," ucapnya menyindir pelan.
Michelle percaya apapun itu, dia pasti dapat mengalahkan gadis itu.
