Rani menatap haru sekaligus kasihan pada Wandi.
"Tapi gimana kalau semuanya nggak sesuai seperti yang kamu rencanakan? Gimana kalau ternyata Fiona lebih memilih kamu?" Wandi menggeleng kepala pelan. Meskipun dia senang mendengar ucapan dari ibu yang dia cintai, tapi entah mengapa Wandi yakk akan in 100 persen kalau Fiona tidak akan memilih dirinya.
"Fania, Tante, Om bahkan Mama, kita semua tahu perasaan Fiona itu cuman buat Yos dan bukan buat aku. Jadi agak mustahil rasanya kalau Fiona lebih memilih aku."
Ibunya menatap dengan sendu. "Kamu baik-baik saja?"
Meski berat, Wandi berusaha untuk terlihat baik-baik saja, dia menatap ibunya dengan senyum hangat memperlihatkan wajahnya itu dan berkata, "lihat, Ma. Aku sungguh baik-baik saja. Jadi, jangan terlalu khawatir ya?"
"Ya udah, kalau gitu kita selesaikan makan malam ini," ujar Simon menghentikan perdebatan di antara mereka.
Wandi menyuap suapan terakhir dari piringnya. "Aku mau ke toilet," ujar Wandi lalu berlalu pergi.
***
