"Sebenarnya gue sama sekali nggak mau ngebahas ini, tapi karena lo yang mulai, okay. Mari kita bahas. Sebenarnya ada apa sama lo dan Denis?"
Wandi kembali membelah jalan dengan mobil hitam mewahnya itu.
"Nggak ada apa-apa, gue cuman nggak suka aja dia deket sama lo. Emang salah?"
"Bukan itu maksud gue. Sampai sekarang gue nggak ngerti alasan lo kayak gini. Apalagi lo suka melarang gue sama Denis, tapi ya gue masih bisa memahami. Yang gue nggak ngerti, ngapain lo ketemu sama dia kemarin?"
"Enggak tuh, gue enggak ketemu sama Denis, ngapain gue ketemu sama dia."
"Lo nggak usah bohong sama gue. Waktu itu gue habis ketemuan sama Denis dan gue tanpa sengaja buka aplikasi chat dia. Gue lihat kalian saling chatting terus ketemuan."
Wandi tidak dapat mengelak lagi. Kini apa yang Fiona katakan memang benar, mereka bertemu untuk membicarakan sesuatu sebenarnya ingin bicara ini. Akan tetapi, rupanya dia telah ketahuan oleh Fiona.
"Ya biasalah cowok ketemu."