"Nggak, gue nggak mau nerusin ceritanya."
"Lo kenapa? Cerita aja lagi, nggak apa-apa. Lo nggak usah ngerasa bersalah kan gitu sama gue. Gue seneng kok selama lo seneng ngelakuinnya." Ya, harus diakui.
Awalnya dia sangat antusias bahkan komentar Fania yang tidak biasa membuatnya sama sekali tidak tergerak untuk tetap maju mengejar impiannya. Salah satunya adalah bekerja di perusahaan Daisy.
"Ya anggap aja kayak gitu, biar cepet."
"Kenapa? Lo nggak senang sama pekerjaan lo yang sekarang?"
"Seneng seneng banget, tapi ternyata bener ya kata orang. Enggak ada satu kebahagiaan dan di dalamnya kebahagiaan mulu."
"Kenapa? Apa ada yang salah dari perusahaan Daisy?"
"Nggak ada yang salah kok, masalahnya mungkin terletak sama gue."
"Kenapa? Lo masih nggak tega buat ninggalin gue?" Fiona tersenyum kecil rasanya terlalu bohong jika dia mengatakan bahwa itu salah. Nyatanya hal terberat yang dia jalan selama ini adalah karena laki-laki itu harus berjauhan dengan dia.