"Lo megang badan gue, pasti kita sama-sama jatuh."
"Yos! Kenapa sih?"
"Bukan gitu maksud gue, kalau udah jatuhnya bareng kita tetap bisa saling bareng jadi terasa ringan."
"Yos, enggak lucu. Lo jangan bercanda mulu kayak gini, bisa nggak sih?!"
"Maksud gue, nggak, lo pegangan yang kuat aja sama gue."
"Yos, gue takut!"
"Tangan lo jangan nutupin muka lo." Fiona menuruti, saat dia ingin membuka matanya. Namun, dia masih ketakutan dan sontak dia mendekatkan tubuh dan menyembunyikan wajahnya di dada bidang milik Yos.
"Nggak mau, gue nggak mau lihat, gue takut!"
"Udah, tenang aja, nggak akan kenapa-napa, kok. Lo percaya sama gue kan?"
"Enggak"
"Loh, kok lo gitu sih? Masa iya sih lo nggak percaya sama gue?"
"Lo─ah, gue percaya, tapi nggak gini juga, dong. Ya udah lo buka mata lo pelan-pelan. Kalau masih takut lo ulang lagi aja. Itu─ Lo jangan lepasin tangan gue."
"Enggak, ya ampun. Okay, gini." Yos mulai memegang tangan gadis itu lebih erat.
