"Kalau kalian tuh sama-sama punya perasaan yang sama, jadi gue rasa dia nggak akan bisa tanpa lo."
"Gue yakin dia bisa, lagian kan sekarang dia punya Denis."
"Denis? HAH?! Denis?!"
"Kenapa kok lo kaget gitu?"
"Enggak, gue inget seseorang aja yang namanya Denis." Seseorang itu adalah orang yang Firda kenal saat masih duduk di bangku SMP, "kayaknya lo juga kenal deh kan kita satu sekolah mulu."
"Iya gue tahu, yang gue nggak tahu adalah cowok-cowok yang bermasalah sama lo. Soalnya kan lo suka banget cari masalah."
Firda sungguh ingin mengelak, tetapi tidak bisa. Karena nyatanya dia memang seperti itu, dia tersenyum kecil membayangkan masa-masa saat yang mereka lalui bersama.
"Iya juga ya, kalau dipikir-pikir kenapa ya gue dulu songong banget jadi orang? Udah gitu orang-orang kok masih mau temenan sama gue?"
"Itu yang gua pertanyain."
"Bahkan gue rela menjual pertemanan demi uang. I was crazy I think."
"Apapun itu, tapi gue senang lihat lo berubah sekarang."
Tok tok tok'