Terkadang Fania ikut membantu, tapi Fiona lebih sering membantu.
Rani sangat yakin bahwa Fiona sedang banyak pikiran, itu dapat dilihat dari bagaimana dia bertingkah pagi ini. Meski dia tahu bahwa anaknya tidak akan pernah mau menceritakan masalah pribadinya pada ibunya, tapi dia ingin mencoba sekali saja. Barangkali kali ini dia mau menceritakan segalanya.
"Fiona?" mulai ibunya.
"Iya, Ma? Ada apa?"
"Kapan berangkat ke Korea?"
Fiona Mendengar hal itu, merasa seperti diusir oleh ibunya sendiri.
"Maksud Mama kapan kamu ke Korea, biar Mama bantuin siap-siap. Kali aja banyak hal yang perlu kamu persiapin."
"Enggak tahu, Ma, kayaknya masih lama nih."
"Kamu ... ada masalah apa?"
Sebenarnya dia ingin menjawab. Pada saat yang sama, Fania tiba di dapur. Mungkin dia mendengar percakapan mereka. Krena dia peduli terhadap perasaan saudaranya, Fania, dia tidak jadi menjawab.