"Gue nggak tahu namanya, tapi gue lihat kalau Michelle jadiin latar belakang fotonya Wandi di handphone dia. Jadi gue pikir mungkin Wandi orangnya."
"Lo nggak cemburu?"
"Enggak, kenapa gue cemburu? Gue nggak punya perasaan apa-apa sama dia, hubungan gue sama dia udah berakhir dan enggak akan pernah terulang kembali. Lagian gue nggak ada kesempatan kedua untuk sebuah perselingkuhan."
Fiona tersenyum senang, dia mengingat lagi kata-kata Wandi beberapa jam yang lalu. Kata Wandi selera cowok tidak selalu tentang paras juga tentang fisik. Memikirkannya, semakin Fiona sadar. Jika dipikir lagi, sepertinya Fiona akan lebih unggul kali ini.
"Menurut lo apa gue salah?"
"Lo salah karena lari dari masalah. Agak aneh sebenarnya karena lo larang gue lari dari masalah, padahal lo juga lari dari masalah kan?"
"Mama nggak mungkin berubah, jadi gue nggak bisa. Gue nggak tahu gimana lagi caranya ngomong sama mama."