"Pasti ingat atuh, Neng, dulu kan langganan saya. Selamat menikmati, Neng, Kang,";ujarnya mempersilahkan mereka lalu kembali melanjutkan membuat bubur. Karena seorang pelanggan sudah menunggu.
Dahulu ini adalah tempat favorit Fiona dan Wandi saat sebelum menuju sekolah. Jika mereka berangkat pagi mereka pasti datang untuk menikmati bubur ayam buatan Mamang. Selain dekat dengan rumah, harganya juga ekonomis, porsinya juga porsi kenyang. Namun, ada yang berbeda kali ini biasanya pukul 09.00 pagi sudah habis tak tersisa. Pada akhir pekan, tiap pukul 07.00 pagi pasti ramai. Namun berbeda kali ini, pelanggannya bisa dihitung jari.
Wandi melihat pemandangan sekeliling, tempat Mamang berjualan.
"Fi, lo sadar enggak? Kenapa sepi ya? Padahal biasanya di sini rame banget loh."