Cowok itu tersenyum hangat padanya. Karena saking senangnya. Fiona refleks memeluk cowok itu, dia sungguh rindu bukan main pada cowok yang sudah dianggapnya seperti Abang sendiri.
"Astaga kamu sejak kapan di Indonesia?"
"Belum lama, mungkin ada sekitar satu minggu. Cuman aku sengaja nggak hubungin kamu."
"Tapi kenapa? Bukankah tujuanmu kemari karena rindu padaku?" goda Fiona.
"Siapa bilang? Nggak, aku ke sini cuma liburan."
"Hei ayolah . Jangan berbohong padaku, itu sangat tidak cocok denganmu. Aku tahu kamu merindukanku karena kalau kamu sungguh liburan, Oppa pasti lebih memilih Bali daripada Jakarta. Apakah aku salah?"
Baik Bi tidak dapat menjawab. Apa yang Fiona katakan memang benar begitu. Jika untuk liburan, mengapa harus memilih kota macet seperti Jakarta? Kenapa bukan kota yang banyak pantai seperti Bali misalnya.
"Benar juga. Sepertinya aku memang tidak bisa mencari alasan kalau karenamu. Jadi, bagaimana kabarmu?"