Tidak berapa lama kemudian, Ayah Yos datang dengan raut panik menghampiri anaknya, Yasmin.
"Gimana keadaan adik kamu?" tanyanya pada Yasmin.
"Ya, ddia masih di dalam, Pa. Semoga dia baik-baik aja ya?" ujar Yasmin.
Sementara Fiona tanpa henti-hentinya berusaha untuk terus menenangkan Yasmin. Bagaimanapun terlukanya Fiona, tapi dia yakin bahwa Yasmin dan ayahnya pasti lebih terluka karena melihat salah satu anggota keluarganya.
"Yos, mengapa terbaring lemah begini?" ayah mengusap wajahnya duduk di samping Yasmin lalu ia menyandarkan kepalanya di kursi itu.
"Seharusnya ... seharusnya Ayah lebih dulu, sudah lebih lama ... le-bih awal bawa dia ke dokter. Jadi, hal seperti ini tidak ada perlu terjadi," jelasnya.
Mendengar hal itu, Yasmin tersentak, dia berhenti dari aktivitas menangisnya.
"Maksud Ayah? Apa maksud Ayah?"
Ayahnya tidak menjawab. "Ayah tahu kalau Yos sakit?" Ayahnya mengangguk pelan.
