Vania mencekal tangannya. "Fiona ..."ujarnya dengan ekspresi memelas.
"Apa?" balas Fiona datar dengan tatapan curiga.
Entah mengapa instingnya merasakan sesuatu yang janggal. "Awas lo ya kalau minta temenin shopping lagi, gua nggak mau."
"Ih, nggak, gua nggak mau shopping kok."
"Ya udah. Terus lu mau apa?"
"Temenin gua ke suatu tempat yuk!" ujar Vania lalu mengedipkan kedua matanya dua kali.
Fiona mengkelan napas.
"Kan nggak shopping."
Walau tidak belanja, tetap saja mereka harus pergi menuju suatu tempat.
"Sama aja shopping dong, Vania."
"Nggak sama dong, kalau ke suatu tempat itu kita menuju suatu tempat, kalau shopping kita ngabisin duit. Kan beda makna. Lo mau ya, Fi?" pinta Fania memohon sembari menangkupkan kedua tangan di depan dada.
"Enggak"
"Lo udah bilang mau nemenin gue, loh."
Mendengar hal itu Fiona berbalik badan menuju saudarinya itu. "ya udah mau ke mana?"
